Peniup Sangkakala, Malaikat Israfil
MALAIKAT ISRAFIL alaihissalam
Malaikat Israfil alaihissalam adalah malaikat yang bertugas menjaga Lauh Mahfuz dan meniup sangkakala pada hari kiamat sehingga para makhluk menjadi mati, dan meniup kembali untuk menghidupkan orang yang sudah mati. Sangkakala tersebut adalah sebuah terompet berbentuk tanduk yang terbuat dari cahaya. Pada sangkakala itu terdapat lubang-lubang sebanyak jumlah arwah yang ada. Malaikat Israfil meniup sangkakala itu sebanyak dua kali.
Pada tiupan pertama seluruh makhluk binasa kecuali yang dikehendaki Allah tidak binasa, makhluk-makhluk itu berjumlah tujuh: Arsy, Kursi, Lauh Mahfuzh, Qalam, Surga, Neraka dan Arwah.
Pada tiupan kedua seluruh makhluk dibangkitkan kembali dengan dikembalikannya seluruh ruh pada jasadnya masing-masing. Tidak ada satu pun ruh yang kelliru memasuki jasadnya.
Jarak antara dua tiupan itu adalah empat puluh tahun. Hal ini terdapat dalam firman Allah surat Az-Zumar ayat 58 dan surat Yaasiin ayat 51 yang terjemahnya sebagai berikut:
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa saja yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang ikehendali Allah (tidak mati). Kemudian sangkakala itu ditiup sekali lagi maka tiba-tiba mereka semua berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (Q.S. Az-Zumar (39): 58).
“Dan ditiuplah sangkakala (untuk yang kedua) maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (Q.S. Yaasiin (36): 51).
Sumber:
Alkaaf, Idrus. 2008. Terjemah Nuuruzh Zhalaam Syaikh Muhammad Nawawi Asy-Syafi’i Telaah keimanan tentang Dzat Allah dan seluruh ciptaanNya. Surabaya: Mutiara Ilmu.
Sunarto, Achmad. –. Terjemah Aqidatul Awam Sayid Ahmad Marzuki Makna Pegon dan Terjemah Indonesia. Surabaya: Al-Miftah.
Malaikat Israfil alaihissalam adalah malaikat yang bertugas menjaga Lauh Mahfuz dan meniup sangkakala pada hari kiamat sehingga para makhluk menjadi mati, dan meniup kembali untuk menghidupkan orang yang sudah mati. Sangkakala tersebut adalah sebuah terompet berbentuk tanduk yang terbuat dari cahaya. Pada sangkakala itu terdapat lubang-lubang sebanyak jumlah arwah yang ada. Malaikat Israfil meniup sangkakala itu sebanyak dua kali.
Pada tiupan pertama seluruh makhluk binasa kecuali yang dikehendaki Allah tidak binasa, makhluk-makhluk itu berjumlah tujuh: Arsy, Kursi, Lauh Mahfuzh, Qalam, Surga, Neraka dan Arwah.
Pada tiupan kedua seluruh makhluk dibangkitkan kembali dengan dikembalikannya seluruh ruh pada jasadnya masing-masing. Tidak ada satu pun ruh yang kelliru memasuki jasadnya.
Jarak antara dua tiupan itu adalah empat puluh tahun. Hal ini terdapat dalam firman Allah surat Az-Zumar ayat 58 dan surat Yaasiin ayat 51 yang terjemahnya sebagai berikut:
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa saja yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang ikehendali Allah (tidak mati). Kemudian sangkakala itu ditiup sekali lagi maka tiba-tiba mereka semua berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (Q.S. Az-Zumar (39): 58).
“Dan ditiuplah sangkakala (untuk yang kedua) maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (Q.S. Yaasiin (36): 51).
Sumber:
Alkaaf, Idrus. 2008. Terjemah Nuuruzh Zhalaam Syaikh Muhammad Nawawi Asy-Syafi’i Telaah keimanan tentang Dzat Allah dan seluruh ciptaanNya. Surabaya: Mutiara Ilmu.
Sunarto, Achmad. –. Terjemah Aqidatul Awam Sayid Ahmad Marzuki Makna Pegon dan Terjemah Indonesia. Surabaya: Al-Miftah.
Komentar
Posting Komentar